Orang Aneh - Albert Camus

Orang Aneh (Albert Camus)
Orang Aneh (terjemahan dari judul asli L’Étranger , 1942)
Penulis : Albert Camus
Penerbit: Senja Publishing
Cetakan: 1, Oktober 2015, 176 hlm.; 13 cm x 20 cm


"Ibu meninggal dunia hari ini. Atau mungkin kemarin; aku tidak begitu pasti...".


Yes,  I can't move on easily from this book! Walaupun buku ini tergolong kecil dan tipis (bisalah diselipin disaku jaket), tapi tulisan Camus ini sarat makna, benar-benar 'insightful' mulai dari halaman pertama hingga akhir, absolutely thought provoking. Menurut gue, pemikiran absurditas yang seringkali dilekatkan pada Camus udah mulai keliatan di awal cerita, konflik yang semakin meninggi di pertengahan cerita, dan ending yang 'indah' sekaligus 'suram'.
Tokoh utama dalam cerita ini, Meursault, dihukum dengan hukuman paling berat di pengadilan Aljazair atas pembunuhan yang dilakukannya terhadap seorang pemuda Arab ketika mereka sedang berada di pinggir laut pada siang hari yang  begitu terik. Jaksa penuntut dan juri yang hadir pada sidang Mersault benar-benar yakin atas kejahatan yang dilakukannya begitu keji dan tidak bermoral. Namun, hal yang sangat aneh dan cukup tidak masuk akal terjadi sepanjang sidang yang berlangsung selama beberapa hari tersebut. Semua saksi dan seluruh bukti yang dihadirkan di persidangan sama sekali tidak berkaitan langsung dengan pembunuhan yang dilakukan oleh Tuan Mersault, sebaliknya jaksa penuntut menghadirkan saksi dan memaparkan berbagai bukti serta narasi yang berkaitan dengan perilakunya selama prosesi pemakaman ibunya dan kegiatan yang ia lakukan hanya beberapa hari setelah kematian ibunya. Memang, kematian ibu Tuan Mersault terjadi beberapa hari sebelum waktu pembunuhan pemuda Arab itu terjadi, dan kematian ibu Tuan Mersault merupakan kematian yang wajar, sama sekali tidak ada kaitannya dengan Tuan Mersault. Namun, karena perilaku Tuan Mersault yang dianggap menyimpang dan tidak bermoral saat prosesi kematian ibunya, seperti tidak menangis ketika pemakaman, merokok pada malam sebelum pemakaman diruang peti jenazah ibunya, dan tidak tinggal barang sejenak tepat setelah penguburan ibunya untuk memberikan penghormatan terakhir. Atas perilakunya ini, maka Tuan Mersault dianggap memiliki moral yang buruk dan menjadi pemicu tindakan pembunuhan.

"Apakah klienku di sini diadili karena penguburan ibunya atau karena membunuh seseorang?"
"Pendeknya, aku menuduhnya, bahwa pada upacara penguburan ibunya tingkah lakunya telah menunjukkan itikad jahat." ( hlm: 129)


See? It doesn't make sense at all. Yet, menurut gue jika kita coba refleksikan lagi ke dalam cara pandang dan kebiasaan masyarakat secara umum, perilaku Tuan Mersault tersebut memang tergolong 'aneh'. Seharusnya Tuan Mersault terlihat sedih pada waktu kematian ibunya, seharusnya Tuan Mersault tidak merokok saat menjaga peti jenazah ibunya, seharusnya Tuan Mersault berlama-lama di kuburan ibunya setelah pemakaman selesai, seharusnya Tuan Mersault dalam suasana sedih dan berkabung setelah pemakaman ibunya, bukannya hanya beberapa hari berselang dia malah bersenang-senang dengan perempuan dan pergi berlibur dengan temannya. Segala macam bentuk perilaku Tuan Mersault memang tidak masuk akal karena bertentangan dengan kebiasaan, atau mungkin keinginan masyarakat atas perilaku individu lain. Seseorang yang memiliki perilaku dan cara pandang berbeda dengan mayoritas dianggap sesuatu yang 'aneh', 'menyimpang', dan dongeng-dongeng mengenai moral dan immoral pun mulai diperdebatkan.

"Rasanya aku ingin meledak dalam tangis. Tapi keinginan itu tentulah keinginan yang konyol. Untuk pertama kali aku menyadari bagaimana semua orang membenciku." (Meursault, hlm 119)


Menjelang pelaksanaan hukuman matinya, di dalam buku ini juga digambarkan dialog-dialog baik antara Tuan Meursault dan orang lain ataupun dialog dengan pikirannya sendiri mengenai makna hidup, terlebih hidup menjelang kematian yang telah ditentukan dan dalam keadaan terkurung di penjara, tanpa hak untuk menentukan jalan hidup kita sendiri, tanpa kebebasan,  it seems like life has no meaning.  

"Kebebasan, itulah maksudnya. Kau direnggut dari kebebasanmu[...]."
"Benar," kataku. "Kalau tidak maka bukanlah suatu penghukuman[...]."
"Hanya "kemarin" dan "besok" yang masih mempunyai arti bagiku."
"Tapi," kucoba menghibur diriku, "bagaimanapun, sudah menjadi rahasia umum jika hidup itu bukanlah kehidupan yang pantas dijalani [...]. Dan mati -- tak dapat dipungkiri -- akan terjadi juga. Terserah apakah aku akan mati sekarang atau empat puluh tahun yang akan datang [...].


Tuan Meursault yang tidak pernah absen menatap langit serta perubahannya dari waktu ke waktu selama terkurung di sel, menggunakan imajinasinya untuk membentuk bayangan Marie kekasihnya, serta berusaha mengingat-ingat beberapa kenangan, termasuk tentang ayah dan ibunya. Memang, sisi lain dari Tuan Meursault bahwa ia sangat mengagumi alam dan keindahan disekitarnya, langit, matahari, suasana malam, dan laut. Dan narasi yang menggambarkan kekaguman Tuan Meursault inilah yang menurut gue menjadi sisi lain keindahan dari buku ini.

Well, menurut gue itu beberapa bagian yang paling menarik dari buku Camus ini and obviously, highly recommend! Selamat berburu, selamat membaca, selamat berpikir dan bertanya-tanya (dan semoga dari ulasan singkat ini para pembaca semakin penasaran dengan tulisan Camus yang lain) :)


Comments

Popular posts from this blog

Aku dan Aurora: Menatap Utara dan Selatan

A Bedtime Story #2

When I saw Me