Posts

Aku dan Aurora: Menatap Utara dan Selatan

Melihat Aurora, seperti sedang menjelajahi keindahan dalam novel Haruki Murakami. Melihat Aurora, seperti sedang berbaring di hamparan padang rumput dengan suara domba yang sedang sibuk bercengkarama. Melihat Aurora, seperti sedang berdiri dibawah hujan bunga Sakura yang berguguran. Melihat Auora, seperti sedang menyaksikan seluruh keindahan sekaligus kehancuran dunia yang digambarkan kedalam bait per bait lirik lagunya 'The Seed'. Aurora dengan rendah hati memperkenalkan tentang keindahan semesta, kebebasan, kehidupan dan kedamaian. Suatu ketika, Aurora bersabda dengan senyumnya yang menawan, "When I'm in the studio creating music, I'm the mother, the father, and the child. I'm everyone. I'm the entire world, and God", " All you can hear is the sound of of the water dan the little bird sitting in that tree over there..., I'm a kind of person who feel like there's something trying to pull me back home." Lalu Aku. Meliha

Jambinai, Post-Rock dari Negeri K-Pop

Image
Dalam ranah  post-rock , deretan nama seperti  Mogwai, Explosion in The Sky, Sigur Rós  dan  Mono (Japan)  pasti sudah sangat familiar. Namun belakangan, nama   Jambinai  muncul sebagai band eksperimental  post-rock  dari Korea Selatan. Kehadiran mereka dengan menggabungkan alat musik tradisional Korea dan modern menjadi keunikan tersendiri serta bagai angin segar yang membawa warna baru dalam perkembangan musik indie di Korea.        Jambinai Jujur saja, ketika mendengar nama Korea Selatan spontan yang terlintas dipikiran saya hanya K-Pop, K-drama, serta  oppa-oppa  imut nan menggemaskan. Namun pada akhir 2017 lalu, saya merasa sangat beruntung ketika hasil eksplorasi saya di laman youtube berbuah manis dan cukup menggembirakan hati, nama Jambinai muncul di daftar  related video  dengan lagu mereka yang berjudul  “They Keep Silence”,  lagu ini juga menjadi salah satu lagu   favourite  saya dalam album  kedua mereka,  A Hermitage (2016).  Kim Bo-mi ( haegeum ), Lee Il-woo (v

A Bedtime Story #7

Tick tock... Tick tock... Mom... Mom, can you hear me? Last night, dad has took my eyes, both of my eyeballs He told me that he need it to feel you, to love you And he said you need it more than I Mom... Mom... Now I feel so cold, my bones are freezing I can see nothing It's really dark here And I can't love you anymore, Ma

A Bedtime Story #6

Pada suatu hari, di sebuah desa kecil jauh di dalam hutan yang mengalir sungai jernih di dalamnya... Hiduplah seekor kupu-kupu yang sedang merayakan kebebasannya dari penjara kepompong. Ia bernyanyi kesana kesini, menari dan meloncat-loncat, memamerkan sayapnya yang indah pada setiap mahkluk yang ditemuinya. Sayap kuning dengan dua buah corak biru keunguan yang seolah-olah tampak seperti mata yang selalu siap mengawasi mangsanya. Namun sayang, kupu-kupu itu hanya memiliki satu buah sayap, ia tidak mungkin terbang dengan satu sayap, tapi ia masih bisa berjalan bahkan berlari dengan satu sayap. Hanya dalam hitungan menit, segera tersiar kabar ke seluruh pelosok hutan bahwa telah lahir seekor kupu-kupu dengan satu sayap, dan tentu saja hal itu menggemparkan seluruh penduduk desa yang dihuni oleh kupu-kupu.  Seluruh penduduk desa hingga biji bunga yang beterbangan berbisik-bisik setiap kali melihat kupu-kupu bersayap satu. Mereka yakin bahwa kupu-kupu itu tidak layak hidup di

Orang Aneh - Albert Camus

Image
Orang Aneh (Albert Camus) Orang Aneh (terjemahan dari judul asli L’Étranger , 1942) Penulis : Albert Camus Penerbit: Senja Publishing Cetakan: 1, Oktober 2015, 176 hlm.; 13 cm x 20 cm "Ibu meninggal dunia hari ini. Atau mungkin kemarin; aku tidak begitu pasti...". Yes,  I can't move on easily from this book! Walaupun buku ini tergolong kecil dan tipis (bisalah diselipin disaku jaket), tapi tulisan Camus ini sarat makna, benar-benar 'insightful' mulai dari halaman pertama hingga akhir, absolutely thought provoking. Menurut gue, pemikiran absurditas yang seringkali dilekatkan pada Camus udah mulai keliatan di awal cerita, konflik yang semakin meninggi di pertengahan cerita, dan ending yang 'indah' sekaligus 'suram'. Tokoh utama dalam cerita ini, Meursault, dihukum dengan hukuman paling berat di pengadilan Aljazair atas pembunuhan yang dilakukannya terhadap seorang pemuda Arab ketika mereka sedang berada di pinggir laut pada siang h